Setiap Pura dan Bangunan Suci memiliki kisahnya sendiri-sendiri, terkait dengan sejarah pembuatannya dan Tokoh-tokoh yang terlibat di tempat tersebut. Kurangnya informasi yang benar terkait sejarah Pura dan tempat suci khususnya di Bali, menyebabkan banyak para sahabat yang kesulitan untuk menelusuri jejak leluhurnya/kawitannya. Para pendiri nusantara sebenarnya sudah menciptakan pola dan system yang sangat teratur, sehingga setiap Trah/Soroh sudah terpetakan dengan sangat tersuktrur penyebarannya. Dengan terbukanya sejarah terkait tiap Pura dan tempat suci melalui Metode Pembacaan Perlambang, menelusuri asal-muasal keluarga dan kawitan akan sangat dimudahkan. Hal ini akan memberi dampak langsung yang positif terhadap kehidupan sosial dan keagamaan, yang terkait langsung dengan keberadaan tempat-tempat suci yang tersebar di ribuan tempat.
Untuk itu Team Surya Majapahit sangat terbuka terhadap keinginan para sahabat yang ingin mengetahui sejarah dan pesan-pesan leluhur yang diwariskan di tempat suci masing-masing. Team Surya Majapahit akan melakukan pembacaan perlambang baik melalui foto maupun kunjungan langsung ke lokasi. Terkait dengan hal tersebut, para sahabat yang ingin dilakukan pembacaan perlambang pada Pura-nya, dapat mengirimkan email kepada Team kami dengan disertai data-data awal sebagai berikut:
1. Data diri : Nama lengkap, Alamat tinggal, Alamat asal, No. HP
2. Data Pura : Nama Pura, Lokasi Pura, Banjar/Desa tempat berdirinya Pura
3. Data Foto : - Foto Pura terlihat keseluruhan
- Foto Bagian-bagian Pura (Candi, Pelinggih, Gedong, Bele Kulkul, dan lain2)
- Foto arca dan relief yang ada
- Foto pendukung yang lainnya yang dianggap perlu
Catatan:
Pura yang dapat dibaca adalah Pura yang masih asli sesuai peninggalannya, Pura yang direnovasi mengikuti aslinya (tidak dirubah), Pura yang sudah dirubah tapi masih menyisakan bagian2 yang masih asli.
Pura yang sudah direnovasi total sastranya sudah hilang, sehingga kemungkinan untuk bisa dibaca sangat kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar