Sejarah Majapahit sudah kita dengar sejak duduk di bangku sekolah dasar. Guru kita mengajarkan bahwa Majapahit adalah kerajaan Hindu terbesar yang pernah ada di seluruh Nusantara. Majapahit terkenal dengan Mahapatih Gajah Mada yang mengumandangkan Sumpah Palapa dalam usaha beliau menyatukan Nusantara. Majapahit adalah kerajaan Hindu yang pusatnya di Jawa Timur. Majapahit juga dikenal dengan adanya kitab Negarakertagama yang dikarang oleh Mpu Prapanca. Kitab Negarakertagama, Pararaton, dan Babad-babad yang berkembang baik dari cerita rakyat maupun salinan lontar kemudian dijadikan pedoman oleh para sejarawan untuk menetapkan ataupun menyepakati bahwa kerajaan Majapahit itu ada di Jawa. Kemudian dengan ditemukannya Situs di Trowulan seakan semakin menguatkan keyakinan sejarawan bahwa Kerajaan Majapahit itu berpusat di Trowulan, Jawa Timur. Sampai disini kita semua percaya tanpa bisa membantahnya, walaupun sampai sekarang keberadaan kerajaan Majapahit itu masih misteri.
Ada beberapa pertanyaan yang sebenarnya cukup menggelitik benak kita, namun karena terbentur terbatasnya data dan sumber sejarah yang ada, kita terpaksa menyepakati kenyataan tersebut di atas.
1. Majapahit adalah kerajaan Siwa-Budha (Hindu), namun kenapa peninggalan situs hindu terbesar (ribuan), justru berada di Pulau Bali. Segala aktifitas keagamaan
dan juga budaya Hindu sangat kental di Bali. Pura-pura yang melambangkan adanya
kepercayaan pada Dewa dalam wujudnya sebagai Tri Murti tersebar luas di seluruh
Bali. Sedangkan di pulau Jawa sangat
minim dengan peninggalan Agama Hindu. Dengan wilayahnya yang sangat luas, jumlah peninggalan hindu terbilang sangat minim. Masih dapatkan dibilang Jawa
sebagai bekas pusat peradaban hindu ?
2. Kawitan ataupun soroh adalah sesuatu yang harus
diketahui oleh pemeluk agama Hindu di Bali. Kawitan atau Wit yang artinya asal
ataupun leluhur. Setiap orang Bali akan memiliki kawitan yang berbeda sesuai
leluhurnya berasal, hal ini bisa tercermin dengan adanya pedarman untuk
masing-masing kawitan di Pura Besakih. Bila
orang Bali tidak mengetahui kawitannya, biasanya akan mengalami penderitaan
dalam hidupnya, karena dia dianggap tidak pernah berbakti pada leluhurnya. Di
Jawa tidak pernah ada yang namanya kawitan ataupun pura pedarman, jadi
bagaimana mungkin dikatakan orang Bali leluhurnya dari pulau Jawa.
3. Kitab Negara Kertagama yang dikarang oleh Mpu
Prapanca ditemukan di daerah Karangasem, Bali. Tidak ada kitab ataupun salinan Negarakertagama
itu ditemukan di Jawa. Mpu Prapanca adalah Mpu dari Majapahit yang selalu
mengiringi kemanapun perginya raja Majapahit, lalu kenapa kitabnya ditemukan di luar Jawa?
4. Dengan adanya pengakuan seseorang sebagai
keturunan raja Majapahit dan sekarang mengaku raja Majapahit Bali serta mendapat legitimasi dari unsur pemerintah dan persatuan raja-raja nusantara ada sesuatu
yang menggelitik, apakah dia tahu dimana lokasi kerajaan Majapahit?
Seandainya dia benar keturunan Majapahit, seharusnya dia mempunyai surat wasiat
ataupun peta lokasi kerajaan kakek moyangnya dan juga pemetaan daerah kekuasaan
atau puri-puri yang dikuasai oleh Majapahit. Kenyataannya sampai sekarang masih
misteri.
5. Majapahit diberitakan menyerang dan menaklukan Bali. Kenapa sebagai pihak penakluk Majapahit harus tunduk pada sistem yang ada di Bali terkait sistem pemujaan dan sistem pemerintahan? Logikanya dengan penaklukan Majapahit, Bali akan menjadi Pulau Seribu Candi.... bukan Seribu Pura. Dan setelah penaklukan, kenapa mereka tidak kembali ke Jawa? Tidak ada satu sumberpun yang menyebutkan para Arya dan pasukannya yang menyerang Bali kembali ke Jawa, bahkan saat Majapahit dikabarkan diserang oleh Demak.
Ketika pertanyaan diatas dan banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang masih
tanpa jawaban, maka sebenarnya Majapahit itu masih misteri dan setiap orang
masih punya hak untuk menafsirkannya.
Tetapi ketika pertanyaan itu
telah mendapatkan jawabannya, anda akan mendapatkan sebuah sejarah baru, bahkan
menentang sejarah yang telah terpatri di alam bawah sadar anda.
Siapkah anda
mendapatkan kenyataan bahwa sejarah anda itu telah ditelikungkan? Siapkah anda
dengan sebuah kebenaran yang sangat menyakitkan, karena kebohongan yang telah
anda dapatkan selama ini? Adakah orang yang gusar dengan kebenaran yang akan
muncul? Ataukah diri anda mulai gusar?
Saya tidak sedang memprofokasi anda,
tapi mulailah berpikir logis dan realistis, jangan terseret dengan keyakinan yang
masih misteri. Bila anda mendapatkan jawaban itu, mulailah berpikir logis ...
Salam
dekbud@suryamajapahit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar